25 Okt 2012

iPhone 5 vs Samsung SIII

Menjelang akhir tahun produsen elektronik raksasa asal Korea Selatan, Samsung, seolah tak mau kalah dengan Apple. Setelah  munculnya iPhone 5 pada September lalu, Samsung mengeluarkan Galaxy SIII kedua yang berukuran mini. Padahal, Galaxy SIII pertama baru diluncurkan pada Mei lalu.

Mari kita simak perbandingan antara samsung slll dan iPhone 5

                                     

1. Layar

Untuk ukuran layar Galaxy SIII mini empat inci. Layarnya menggunakan Super AMOLED (sebuah sitem kontras otomatis dibawah sinar matahari sehingga user itdak perlu khwatir layar handphonenya akan sialu) dengan resolusi 400x800p. Sementara iPhone 5 yang juga memiliki ukuran layar yang sama menggunakan jenis IPS TFT dengan resolusi yang lebih tinggi, 1136x640p.

2. Berat dan dimensi

Berbobot 111,5 gram, Galaxy SIII mini memiliki ketebalan 9,9 mm. iPhone lebih tipis karena tebalnya hanya 7,6 mm dan beratnya 112 gram.

3. OS

Untuk platform, yang digunakan di Galaxy SIII mini adalah Android Jelly Bean. Lalu iPhone pastinya menggunakan iOS tapi sudah versi 6.

4. Prosesor, kartu grafis, dan RAM

Tiga mesin tersebut terdapat di Galaxy SIII mini dan iPhone 5. Galaxy SIII mini menggunakan mesin berinti dua 1 GHz, kartu grafis Mali 400 MP, dan RAM 1 GB. iPhone 5 dilengkapi dengan prosesor dual-core 1,2 GHz, kartu grafis PowerVR SGX 543, dan RAM 1 GB.

5. Penyimpan data

Kalau Galaxy SIII mini memiliki selot kartu miro SD, iPhone 5 justru sebaliknya. iPhone 5 hanya mengandalkan memori internal yang terdiri dari 16, 32, dan 64 GB. Sementara Galaxy SIII mini juga dilengkapi dengan memori internal 8 GB dan 16 GB.

6. Kamera

Galaxy SIII mini mempunyai kamera depan 5 MP di belakang dan kamera depan yang masih berkualitas VGA. Sedangkan kamera iPhone 5 lebih canggih karena resolusinya di belakang sudah 8 MP dan di depan 1,2 MP.

7. Jaringan

Galaxy SIII mini bekerja di jaringan 2G dan 3G. Begitu pula dengan iPhone 5. Tapi Apple juga melengkapi produknya itu dengan konektivitas 4G karena di beberapa negara sudah ada yang menggelar jaringan tersebut.




KPK

Ada isu yang berkembang di masyarakat tentang pembubaran KPK. Dan ssebagian masyarkat bertanya "KPK Bubar ?"  Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), merupakan lembaga independen yang diberikan tugas dan kewenangan dalam menangani perkara korupsi. KPK dibentuk akibat tumpulnya fungsi institusi penegak hukum yang selama ini diberikan tugas dalam pemberantasan korupsi, dalam hal ini kepolisian dan kejaksaan. Landasan filosofi mengapa KPK dibentuk, adalah sebagai pemicu mekanisme kerja (trigger mecanism), terhadap insitusi hukum yang ada, agar dimasa yang akan datang lebih efektif dalam pemberantasan korupsi. Saat ini, KPK telah menjadi tumpuan dan harapan dari masyarakat dalam upaya pemberantasan korupsi. Bahkan tingkat kepercayaan masyrakat tersebut (public expectation), jauh melebihi institusi kepolisian dan kejaksaan sendiri. Akan tetapi, perdebatan kemudian muncul dan mengkerucut pada pertanyaan, sampai kapan KPK harus dipertahankan? Ini tentu menjadi pro-kontra, mengingat disaat KPK sukses menjalankan tugasnya dalam memberantas korupsi, maka disisi lain para koruptor tentu saja menganggapnya sebagai ancaman serius. KPK Seumur Korupsi Kapankah KPK dibubarkan? Jika pertanyaan ini dilontarkan hari ini, sungguh sangat tidak tepat. Alasan ketidaktepatan ini menyangkut beberapa hal. Pertama, pertanyaan tersebut, sama halnya dengan mempertanyakan eksistensi atau keberadaan KPK. Ungkapan ini menandakan adanya keraguan besar terhadap kinerja KPK, disaat lembaga tersebut justru membutuhkan dukungan seluas-luasnya dari berbagai pihak. Kedua, pertanyaan ini juga mengandung makna dan uangkapan kebencian terhadap KPK sendiri. Jika menarik satu dikotomi atau pembedaan dalam memandang lembaga tersebut, maka sesungguhnya hanya terdapat dua jenis manusia disekeliling KPK, mereka yang berdiri tegak dibelakang KPK, ataukah mereka yang dengan congkak menganggap KPK sebagai musuh yang membayakan dirinya. Mengingat ditengah tumpulnya institusi hukum kita, peran KPK tentu saja masih sangat dibutuhkan. KPK tetap harus dipertahankan sepanjang korupsi itu masih ada dan terus menggerogoti tatanan hidup kita dalam segala lini. Memang benar bahwa KPK sendiri
merupakan lembaga yang tidak disebutkan dalam konstitusi Negara kita. Disamping itu, banyak pula kalangan yang menilai KPK tidak lebih dari sekedar lembaga sementara (ad hoc), yang dapat dibubarkan kapan saja. Namun jika melihat pengalaman dibeberapa Negara yang memiliki lembaga yang sama, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa lembaga seperti KPK tetap dibutuhkan sepanjang persoalan korupsi tetap ada. Hongkong misalnya, dimana Negara bekas koloni Inggris tersebut juga memiliki lembaga seperti KPK yang bernama, “The Independent Commission Against Corruption” atau disingkat ICAC. Lembaga ini didirikan pada tahun tanggal 15 Februari Tahun 1974 dan hingga kinipun masih tetap ada [1]. Dengan
demikian, lembaga pemberantasan korupsi seperti KPK, selamanya tetap akan dibutuhkan sepanjang persoalan korupsi tetap mewabah di tengah masyarakat kita. Ibaratkan korupsi yang awet, maka seawet itu pulalah keberadaan KPK. Mempertahankan KPK Sampai kapankah KPK akan bertahan ditengah kuatkan tekanan terhadap lembaga independen tersebut? Mengingat jika kita menilik Negara lain, ancaman dan upaya pelemahan akan terus terjadi terhadap lembaga serupa. Ini tentu saja menjadi konsekuensi mutlak yang harus dihadapi. Sebab KPK telah menjadi musuh utama dari para koruptor yang tidak senang dengan keberadaan lembaga tersebut. Pertanyaan, hingga kapan KPK akan bertahan, bukanlah suatu sikap pesimis. Melainkan upaya untuk membuka fakta bahwa didalam upaya mengambil alih tugas pemberantasan
korupsi, KPK tentu saja akan selalu menghadapi rintangan yang sangat berat. Upaya pelemahan akan terus dilancarkan bukan hanya dari para koruptor, namun juga bisa datang dari institusi penegak hukum sendiri. Pengalaman dari berbagai Negara, bisa kita jadikan sebagai contoh kongkrit. Di Nigeria, Nuhu Ribadu, Ketua Komisi Kejahatan Ekonomi dan Finansial, harus melarikan diri ke United Kingdom untuk menghindari ancaman pembunuhan. Di Di Korea Selatan, Korean Independent Comission Against Corruption (KICAC) telah dibubarkan dan diganti dengan Anti Corruption and Civil Right Commission [2]. Di Indonesia sendiri, indikasi pelemahan KPK terlihat jelas dalam upaya kriminalisasi pimpinan KPK beberapa waktu silam. Dan
hari ini, seruan pembubaran KPK kembali terdengan dari sejumlah politis senayan.

Dragos Kos, peneliti dari Groups of State Against Corruption (GRECO) mencoba merumuskan modus-modus pelemahan lembaga-lembaga anti korupsi, antara lain: Pertama, mengubah UU untuk mengurangi kewenangan. Kedua, melakukan restrukturisasi lembaga untuk mengurangi independensinya. Ketiga, dengan mengurangi sumber daya atau anggaran. Lebih lanjut, Dragos Kos juga menggarisbawahi ancaman utama terhadap komisi anti korupsi adalah kesuksesan. Semakin sukses komisi anti korupsi, maka ancaman pelemahan akan semakin besar [3]. Hal yang sama juga bisa terjadi dengan KPK. Semakin tinggi tingkat keberhasilan KPK dalam menangani kasus korupsi, maka semakin besar pula ancaman yang akan dihadapi.
Oleh karena itu, kedepan, dasar hukum yang mengatur keberadaan KPK harus lebih kuat, bahkan jika memungkinkan, harus dimasukkan dalam konstitusi Negara kita, sehingga tidak bisa diubah dengan mudah oleh kepentingan koruptor.
sumber : http://hukum.untag-smd.ac.id

Outsourcing

Bicara Outsource pasti bicara buruh tentunya.. Tuntutan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang semakin tinggi mengharuskan para pencari kerja akhirnya masuk juga ke sistem outsourcing. Outsourcing atau alih daya merupakan pemindahan pekerjaan (operasi) dari satu perusahaan ke perusahaan lain yang dilakukan biasanya untuk memperkecil biaya produksi atau untuk memusatkan perhatian kepada hal utama dari perusahaan tersebut. Sistem outsourcing memang untuk sebagian besar orang yang memiliki keahlian atau skill terbatas dianggap sangat merugikan. Namun untuk orang yang memiliki keahlian khusus dan langka menjadi karyawan outsourcing dianggap lebih menguntungkan.


Sistem perekrutan tenaga kerja outsourcing sebenarnya tidak jauh berbeda dengan sistem perekrutan karyawan pada umumnya. Perbedaannya, karyawan ini direkrut oleh perusahaan penyedia tenaga jasa, bukan oleh perusahaan yang membutuhkan jasanya secara langsung. Nanti, oleh perusahaan penyedia tenaga jasa, karyawan akan dikirimkan ke perusahaan lain (klien) yang membutuhkannya.Dalam sistem kerja ini, perusahaan penyedia jasa outsource melakukan pembayaran terlebih dahulu kepada karyawan. Selanjutnya mereka menagih ke perusahaan pengguna jasa mereka. Karyawan outsourcing biasanya bekerja berdasarkan kontrak, dengan perusahaan penyedia jasa outsourcing, bukan dengan perusahaan pengguna jasa. 

                                         

  • Memudahkan calon karyawan fresh graduate untuk mendapatkan pekerjaan. Dengan sistem outsourcing mereka tidak perlu bersusah payah memasukkan lamaran pekerjaan ke banyak perusahaan karena justru perusahaan outsourcing yang akan menyalurkan mereka.
  • Mendapat pelatihan memadai dari perusahaan penyedia jasa karyawan outsourcing. Sebelum ditempatkan di perusahaan para pencari kerja tentunya harus mendapat pelatihan sehingga pengalaman tentang dunia kerja menjadi bertambah.
  • Memudahkan pencari kerja yang memiliki keahlian khusus memilih perusahaan yang akan mempekerjakan mereka nanti sekaligus menentukan gaji yang akan mereka dapatkan karena para pencari kerja dengan keahlian khusus seperti ini tentunya jarang sehingga menjadi rebutan perusahaan-perusahaan besar.
  • Masa kerja yang tidak jelas karena sistem kontrak. Sebagian besar karyawan outsourcing khawatir jika ada PHK maka tidak mudah mendapatkan pekerjaan kembali.
  • Tidak ada jenjang karir. Karena sistem outsourcing memberlakukan kontrak mengakibatkan karyawan susah memegang jabatan tinggi.
  • Tidak mendapat tunjangan. Sebagian besar perusahaan outsourcing tidak memberikan tunjangan seperti THR, asuransi dan jaminan hari tua untuk karyawan outsourcing.
  • Pemotongan penghasilan karyawan outsourcing yang tidak jelas. Rata-rata gaji yang dipotong untuk karyawan outsourcing berkisar dia angka 30 persen dari seharusnya yang mereka terima seandainya menjadi karyawan tetap di perusahaan mereka saat ini bekerja.
Bukannya outsource itu buruk tetapi sebagai karyawan harus bisa menyikapi fenomena menjadi karyawan outsourcing ini. Yang berpikir positif jadikan sistem outsourcing ini sebagai batu loncatan untuk mencari celah pekerjaan yang lebih baik.
sumber : log.jobloker.com/kelebihan-dan-kekurangan-karyawan-outsourcing/
              gajimu.com/main/tips-karir/untung-rugi-sistem-201coutsourcing201d/


Solusi Alternatif Meminimalisasikan Tawuran Antar Pelajar


Tawuran, bukan hal asing dari saya. Semasa SMP dan SMA saya terlibat dalam tawuran itu sendiri. Bukan hanya ingin dibilang jagoan atau semacamnya, tapi lebih untuk menjunjung tinggi rasa primordial untuk membela nama sekolah. Saya kurang setuju media menyebutkan banyak hal hal penyebab tawuran disebabkan inilah itulah, i think actually they didn't know whats really happened!.

 Untuk pelajar kelas 1 SMA, mereka biasanya medapatkan tekanan dari senior kelas 3 untuk melakukan hal hal tersebut. Biasanya juga ada semacam 'ritual resmi' yang dilakukan senior terhadap junior. 'TATAR' nama ini biasa dipakai untuk ritual resmi tersebut dan pasti dilakukan secara diam diam tanpa sepengetahuan pihak sekolah. Didalam tatar itu sendiri ada beberapa hal yang dilakukan. Pertama biasanya perkenalan junior kepada senior dan juga sebaliknya. Setelah tatar itu selesai biasanya junior akan di paksa senior untuk menyerang atau melawan sekolah tertentu yang biasanya sudah menjadi musuh bebuyutan. Ada tekanan yang besar dari senior jika tidak mau mengikuti 'aturan' tsb. Menurut saya itu salah satu hal yang menjadi faktor tawuran yang jarang diungkap media. Dan banyak lagi faktor faktor yang diungkap maupun tidak diungkap secara media.

 Dan menurut saya, media jugalah yang menjadi salah satu penyebab meluasnya tawuran. Yang saya tahu sebelumnya tawuran pelajar hanya terjadi di jakarta dan sekitarnya. Setelah media memberitakan tawuran tersebut sebagai berita utama, ini sama saja menyiarkan hal buruk kepada pelajar di daerah lain.
                                      

                                          

Ketika kita bicara mengenai solusi untuk memberhentikan tawuran. hal pertama yang ada di fikiran saya adalah "STOP PEMBERITAAN TAWURAN!!!". Saya sendiri masih bingung, menagapa ketika media memberitakan tawuran SMA ^dan 70 raitingnya begitu tinggi? dan sebaliknya ketika memberitakan sekolah sekolah lain. Kedua perlu tindakan tegas dari polisi untuk menindak pelajar yang melakukan tawuran itu sendiri. Polisi sendiri cenderung 'PILIH KASIH' terhadap pelajar. Mengapa saya katakan demikian? Dulu ketika saya tawuran melawan seolah sekolah elit di kawasan bulungan polisii cenderung tidak mau menangkap pelajar tersebut karena takut 'salah tangkap' karena banyak dari pelajar tersebut yang orang tuanya berpangkat tinggi. sedangkan teman teman saya yang notabene dari skolah biasa biasa saja dikejar, ditangkap dan bahkan ditelanjangi di kantor polisi. Coba saja lihat video video tawuran yang disiarkan media, polisi hanya diam saja. tidak melakukan tindakan tegas yang situasional, sehingga ada kecenderungan pelajar tidak memperdulikan keberadaan polisi di lokasi.


Video diatas adalah salah satu bukti hilangnya wibawa polisi di depan pelajar. dan kekecewaan masyarakat tentang kinerja polisi untuk mengatasi tawuran karena ketidakmauan menangkap pelajar SMA 6 dan SMA 70 :) .  

Peranan orang tua sudah cukup baik menurut saya. Namun tetap ada kurangnya seperti idiom yang berkembang di masyarakat "biarin lah anak laki berantem, gak berantem gak laki" ada tujuan baik disitu mungkin untuk membuat anak lakik lakinya berani secara beladiri, tetapi efek buruknya pasti jauh lebih banyak kok, Demikian tulisan ini saya buat, mengenai solusi yang paling bagus dilakukan membutuhkan kerja sama yang baik dari Polisi, Sekolah,Orang tua, Media dan pelajar itu sendiri serta peran serta masyarakat untuk mencegah hal tersebut terulang kembali. Tapi sedikit pesan dari saya, SMA gak bandel gak asik :p

Sumber : jabartoday.com
               Youtube.com

3 Jun 2012

Uang, Bank, dan Penciptaan uang


I.Penciptaan uang
Penciptaan uang adalah proses memproduksi atau menghasilkan uang baru.
Terdapat tiga cara untuk menciptakan uang;
1.        mencetak mata uang kertas atau uang logam,
2.        pengadaan utang dan pinjaman,
3.        Melalui beragam kebijakan pemerintah, misalnya seperti pelonggaran kuantitatif. Berbagai praktik dan regulasi untuk mengatur produksi, Pengeluaran, dan penarikanan uang, adalah perhatian utama dalam ilmu ekonomi moneter (misalnya tentang persediaan uang, mazhab monetarisme), dan memengaruhi berjalannya pasar keuangan dan daya beli uang.
Beberapa tahapan bank indonesia menerbitkan uang baru yaitu:
1.        Perencanaan pengeluaran rupiah baru
2.        Desain dan spesifikasi uang
3.        Pencetakan uang
4.        Penerbitan ketentuan
5.        Sosialisasi dan edukasi yang baru
Bank sentral bertanggung-jawab mengukur jumlah uang beredar, yang menunjukkan banyaknya uang yang ada pada suatu waktu tertentu. Jumlah uang baru yang tidak diketahui penciptaannya dapat ditunjukkan dengan cara membandingkan pengukuran-pengukuran tersebut pada waktu-waktu yang berbeda.
Perusakan atas mata uang dapat terjadi apabila uang logam dileburkan untuk mendapatkan kembali kandungan logam mulianya. Tindakan ini memperoleh insentif bila ternyata nilai logam yang didapat melebihi nilai nominal uang logam, atau ketika pencetaknya menarik kembali jaminan atas keamanannya.
UANG    
       uang adalah benda yang telah menjadi alat tukar dan pembayaran yang sah. Karena sebelum ada uang, masyarakat bertransaksi dengan cara barter, yaitu menukarkan barang dengan barang lainnya. Dengan adanya uang kita bisa mendapatkan suatu barang dengan menukarkannya dengan uang tersebut berdasarkan nominal yang telah disepakati.

a.  Jenis-jenis uang

·      Uang kartal
Uang kartal terdiri dari uang kertas dan uang logam. Uang kartal adalah alat bayar yang sah dan wajib diterima oleh masyarakat dalam melakukan transaksi jual beli sehari-hari.
Menurut undang-undang bank sentral no. 13 tahun 1968 pasal 26 ayat 1, bank indonesia mempunyai hak tunggal untuk mengeluarkan uang logam dan kertas. Hak tunggal untuk mengeluarkan uang yang dimiliki bank indonesia tersebut disebut hak oktroi.
Jenis uang kartal menurut lembaga yang mengeluarkannya menurut undang-undang pokok bank indonesia no. 11/1953, terdapat dua jenis uang kartal, yaitu uang negara dan uang bank. Uang negara adalah uang yang dikeluarkan oleh pemerintah, terbuat dari kertas yang memiliki ciri-ciri :
• dikeluarkan oleh pemerintah
• dijamin oleh undang undang
• bertuliskan nama negara yang mengeluarkannya
• ditanda tangani oleh mentri keuangan. Namun, sejak berlakunya undang-undang no. 13/1968, uang negara dihentikan peredarannya dan diganti dengan uang bank.
·         Uang bank
 uang yang dikeluarkan oleh bank sentral berupa uang logam dan uang kertas, ciri-cirinya sebagai berikut.
• dikeluarkan oleh bank sentral
• dijamin dengan emas atau valuta asing yang disimpan di bank sentral
• bertuliskan nama bank sentral negara yang bersangkutan (di indonesia : bank indonesia)
• ditandatangani oleh gubernur bank sentral.
b.    Fungsi uang
a.         Fungsi asli = sebagai alat tukar, satuan hitung dan penyimpan nilai
b.        Fungsi turunan = sebagai alat penimbun kekayaan, pemindah kekayaan dan pembayaran  yang ditangguhkan.
c.       Syarat-syarat uang :
1.        Diterima secara umum (acceptability)
2.        Harus tahan lama (durability)
3.        Kualitasnya cenderung sama (uniformity)
4.        Dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dan tidak mudah dipalsukan (scarcity)
5.        Mudah dibawa, portable dan mudah dibagi tanpa mengurangi nilai (divisibility)
6.        Memiliki nilai yang cenderung stabil dari waktu kewaktu (stability of value)

BANK
       bank adalah suatu badan usah yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit, dll dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat.

a. Jenis-jenis bank
·           Bank sentral = badan usaha pemerintah yang bertanggung jawab atas kebijakan moneter suatu negara. Tugasnya menjaga stabilitas nilai mata uang, stabilitas sektor perbankan dan sistem finansial secara keseluruhan.
·           Bank umum = bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.


II.               TEORI UANG DAN MOTIF MEMEGANG UANG
Teori uang terdiri atas dua teori, yaitu teori uang statis dan teori uang dinamis.
a.             Teori uang statis
Teori Uang Statis atau disebut juga “teori kualitatif statis” bertujuan untuk menjawab pertanyaan: apakah sebenarnya uang? Dan mengapa uang itu ada harganya? Mengapa uang itu sampai beredar? Teori ini disebut statis karena tidak mempersoalkan perubahan nilai yang diakibatkan oleh perkembangan ekonomi.
Yang termasuk teori uang statis adalah:
• Teori Metalisme (Intrinsik) oleh KMAPPUang bersifat seperti barang, nilainya tidak dibuat-buat, melainkan sama dengan nilai logam yang dijadikan uang itu, contoh: uang emas dan uang perak.

• Teori Konvensi (Perjanjian) oleh Devanzati dan Montanari
Teori ini menyatakan bahwa uang dibentuk atas dasar pemufakatan masyarakat untuk mempermudah pertukaran.

• Teori Nominalisme
Uang diterima berdasarkan nilai daya belinya.

• Teori Negara
Asal mula uang karena negara, apabila negara menetapkan apa yang menjadi alat tukar dan alat bayar maka timbullah uang. Jadi uang bernilai karena adanya kepastian dari negara berupa undang-undang pembayaran yang disahkan.

b.             Teori uang dinamis
• Teori Kuantitas dari David Ricardo
Teori ini menyatakan bahwa kuat atau lemahnya nilai uang sangat tergantung pada jumlah uang yang beredar. Apabila jumlah uang berubah menjadi dua kali lipat, maka nilai uang akan menurun menjadi setengah dari semula, dan juga sebaliknya.

• Teori Kuantitas dari Irving Fisher
Teori yang telah dikemukakan David Ricardo disempurnakan lagi oleh Irving Fisher dengan memasukan unsur kecepatan peredaran uang, barang dan jasa sebagai faktor yang mempengaruhi nilai uang.

• Teori Persediaan Kas
Teori ini dilihat dari jumlah uang yang tidak dibelikan barang-barang.

• Teori Ongkos Produksi
Teori ini menyatakan nilai uang dalam peredaran yang berasal dari logam dan uang itu dapat dipandang sebagai barang.
Motif Memegang Uang
Manusia memiliki alasan masing-masing dalam memegang uang / duit dalam kehidupan sehari-hari sehingga mereka mau memiliki dan menyimpan uang di rumah, di bank, di dompet, di celengan, dan lain sebagainya.
1.        Untuk kebutuhan Transaksi
Permintaan uang untuk transaksi dipengaruhi oleh tinggi rendahnya tingkat pendapatan nasional.
2.        Untuk Berjaga-Jaga
Motif ini juga dipengaruhi oleh tinggi rendahnya pendapatan nasional. Semakin tinggi pendapatan seseorang, maka tingkat kesadaran terhadap masa depan akan semakin tinggi. Kondisi masa depan yang tidak menentu akan mendorong orang untuk melakukan motif ini. Hal tersebut akan membawa kebutuhan yang semakin tinggi akan perlunya uang untuk berjaga. Secara aggregate semakin tinggi pendapatan nasional, maka kebutuhan masyarakat terhadap uang untuk berjaga-jaga juga akan semakin tinggi.
3.        Untuk Mendapatkan Keuntungan / Berinvestasi
Arti spekulasi pada motif ini adalah spekulasi dalam pembelian dan penjualan surat-surat berharga. Motif ii dipengaruhi oleh tingkat suku bunga. Apabila tingkat suku bunga naik, maka harga surat-surat berharga akan turun. Jadi naiknya tingkat suku bunga akan menaikkan permintaan untuk spekulasi dan sebaliknya

III.           BANK SENTRAL DAN BANK UMUM

·         Bank Sentral
Bank sentral merupakan bank yang mengatur berbagai kegiatan yang berkaitan dengan dunia perbankan dan dunia keuangan disuatu Negara.
Bank sentral di Indonesia bernama Bank Indonesia yang bertugas untuk:
1.      Mengatur dan menjaga kestabilan nilai rupiah
2.      Mendorong kelancaran produksi dan pembangunan serta memperluas kesempatan kerja guna peningkatan taraf hidup rakyat
Sebagai Bank Sentral, Bank Indonesia melakukan tugas sebagai berikut:
1.        Bank Sirkulasi, yakni mempunyai hak tunggal untuk mengedarkan uang kertas dan logam sebagai alat pembayaran yang sah.
2.        Banker’snBank Bank Sentral juga dianggap sebagai Bank-nya Bank.
3.        Lender of last resort. BI dianggap juga pemberi pinjaman pada tingkat terakhir (kredit likuiditas darurat).
·  Bank Umum
BankUmum merupakan bank yang bertugas melayani seluruh jasa – jasa perbankan dan melayani segenap lapisan masyarakat, baik masyarakat perorangan maupun lembaga – lembaga lainnya.
Fungsi Bank-Umum secara lengkap adalah :
1.        Mengumpulkan dana yang sementara menganggur untuk dipinjamkan pada pihak lain atau membeli surat berharga.
2.        Mempermudah dalam lalu lintas pembayaran uang.
3.        Menjamin keamanan uang sementara tidak digunakan, misalnya menghindari risiko hilang, kebakaran, dll.
4.        Menciptakan kredit, yaitu dengan cara menciptakan demand deposit dari kelebihan cadangannya.

IV.                  KEBIJAKAN MONETER
Kebijakan moneter adalah proses mengatur persediaan uang sebuah negara untuk mencapai tujuan tertentu; seperti menahan inflasi, mencapai pekerja penuh atau lebih sejahtera. Kebijakan moneter dapat melibatkan mengeset standar bunga pinjaman, "margin requirement", kapitalisasi untuk bank atau bahkan bertindak sebagai peminjam usaha terakhir atau melalui persetujuan melalui negosiasi dengan pemerintah lain.

Pengaturan jumlah uang yang beredar pada masyarakat diatur dengan cara menambah atau mengurangi jumlah uang yang beredar. Kebijakan moneter dapat digolongkan menjadi dua, yaitu :
1. Kebijakan Moneter Ekspansif / Monetary Expansive Policy Adalah suatu kebijakan dalam rangka menambah jumlah uang yang edar
2. Kebijakan Moneter Kontraktif / Monetary Contractive Policy Adalah suatu kebijakan dalam rangka mengurangi jumlah uang yang edar. Disebut juga dengan kebijakan uang ketat (tight money policy)

Kebijakan moneter dapat dilakukan dengan menjalankan instrumen kebijakan moneter, yaitu antara lain :
1. Operasi Pasar Terbuka (Open Market Operation) Operasi pasar terbuka adalah cara mengendalikan uang yang beredar dengan menjual atau membeli surat berharga pemerintah (government securities). Jika ingin menambah jumlah uang beredar, pemerintah akan membeli surat berharga pemerintah. Namun, bila ingin jumlah uang yang beredar berkurang, maka pemerintah akan menjual surat berharga pemerintah kepada masyarakat. Surat berharga pemerintah antara lain diantaranya adalah SBI atau singkatan dari Sertifikat Bank Indonesia dan SBPU atau singkatan atas Surat Berharga Pasar Uang.
2. Fasilitas Diskonto (Discount Rate) Fasilitas diskonto adalah pengaturan jumlah duit yang beredar dengan memainkan tingkat bunga bank sentral pada bank umum. Bank umum kadang-kadang mengalami kekurangan uang sehingga harus meminjam ke bank sentral. Untuk membuat jumlah uang bertambah, pemerintah menurunkan tingkat bunga bank sentral, serta sebaliknya menaikkan tingkat bunga demi membuat uang yang beredar berkurang.
3. Rasio Cadangan Wajib (Reserve Requirement Ratio) Rasio cadangan wajib adalah mengatur jumlah uang yang beredar dengan memainkan jumlah dana cadangan perbankan yang harus disimpan pada pemerintah. Untuk menambah jumlah uang, pemerintah menurunkan rasio cadangan wajib. Untuk menurunkan jumlah uang beredar, pemerintah menaikkan rasio.
4. Himbauan Moral (Moral Persuasion) Himbauan moral adalah kebijakan moneter untuk mengatur jumlah uang beredar dengan jalan memberi imbauan kepada pelaku ekonomi. Contohnya seperti menghimbau perbankan pemberi kredit untuk berhati-hati dalam mengeluarkan kredit untuk mengurangi jumlah uang beredar dan menghimbau agar bank meminjam uang lebih ke bank sentral untuk memperbanyak jumlah uang beredar pada perekonomian.

Analisis Pendapatan Nasional Dengan Perekonomian Tertutup Sederhana Dua Sektor


Dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya,manusia harus mempunyai penghasilan. Setiap penghasilan yang diterima oleh seseorang merupakan pendapatan bagi orang tersebut.Pendapatan dari orang perorang dari suatu negara akan dihitung dalam pendapatan nasional.Namun,tidak semua pendapatan yang diterima seseorang dihitung sebagai pendapatan nasional.Seorang ibu rumah tangga bekerja guna melayani keperluan rumah tangganya,seperti memasak,mencuci,dan ibu tersebut sudah menghasilkan barang berupa makanan dan jasa.Akan tetapi barang dan jasa yang dihasilkan tersebut tidak dihitung dalam pendapatan nasional karena tidak dijual kepada orang lain dan tidak mendapatkan balas jasa.Apabila ibu rumah tangga tadi membuka usaha,misalnya rumah makan atau menerima pesanan makanan untuk umum,maka balas jasa yang diterimanya dapat dihitung dalam pendapatan nasional.Seorang pelukis membuat suatu lukisan dan menjualnya kepada orang lain.Pelukis tersebut memperoleh pendapatan dari hasil penjualan produk yang dihasilkannya. Maka pendapatan pelukis ini dihitung dalam pendapatan nasional.Beberapa tahun kemudian,apabila lukisan tersebut dijual oleh orang yang membeli lukisan dari pelukis,maka hasil penjualan itu menjadi pendapatan baginya.Akan tetapi,pendapatan itu tidak dihitung dalam pendapatan nasional,karena tidak ada produksi barang atau jasa yang dihasilkan.

Barang dan jasa yang dihasilkan oleh setiap golongan masyarakat dalam suatu negara yang dijual kepada orang lain disebut produk nasional.Apabila produk nasional dinilai dengan uang disebut pendapatan nasional.Produk nasional maupun pendapatan nasional perlu dihitung untuk mengetahui kemajuan ekonomi dalam suatu negara.Produk nasional terdiri atas bermacam-macam produk yang jenisnya berbeda-beda.Tidak ada satuan alat ukur yang dapat digunakan untuk menghitung jumlah produk yang dihasilkan.Oleh sebab itu,alat ukur yang paling mudah adalah harga.Dengan menilai setiap produk dengan harga, maka kita dapat mengetahui besarnya pendapatan nasional dalam suatu negara.Dalam rangka mencapai kemakmuran suatu negara,usaha peningkatan pendapatan nasional merupakan suatu keharusan.Usaha peningkatan pendapatan nasional harus disertai dengan pengendalian pertumbuhan penduduk.Apabila pertumbuhan penduduk berlangsung tanpa kendali,peningkatan pendapatan per kapita tidak akan mencapai hasil yang memuaskan, bahkan bisa terjadi pendapatan per kapita akan menurun.Oleh karena itu,pertumbuhan penduduk harus dikendalikan agar tingkat pertumbuhannya tidak melebihi pendapatan nasional.

Model Analisis Dengan Variabel Investasi Dan Tabungan
Konsumsi adalah bagian pendapatan yang dibelanjakan untuk kebutuhan konsumsi. Tabungan adalah bagian pendapatan yang tidak dikomsumsi.Jadi,besarnya pendapatan akan sama dengan besarnya konsumsi ditambah dengan tabungan (Y = C + S ).Fungsi konsumsi adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan di antara sifat konsumsi rumah tangga dalam perekonomian dan pendapatan nasional (atau pendapatan disposable) perekonomian tersebut.Fungsi tabungan adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan di antara tingkat tabungan rumah tangga dalam perekonomiandan pendapatan nasional (atau pendapatan disposable) perekonomian tersebut.Jadi,baik dalam hukum psikologi konsumsi dari Keynes dikemukakan,Setiap pertambahan pendapatan akan menyebabkan pertambahan konsumsi dan pertambahan tabungan (saving).Apabila fungsi konsumsi dan fungsi tabungan ditulis dalam notasi fungsi, bentuk umumnya seperti berikut.

Fungsi konsumsi dan fungsi tabungan merupakan garis lurus,dan ini disebabkan nilai MPC dan MPS tetap. Seterusnya kecondongan fungsi konsumsi adalah kurang dari 45 dan selalu memotong garis 45.Sifat ini disebabkan MPC lebih kecil dari satu.Fungsi konsumsi memotong garis 45 pada nilai pendapatan nasional sebanyak Rp 360 triliun karena pada tingkat pendapatan itu konsumsi rumah tangga = pendapatan nasional.Fungsi tabungan memotong sumbu datar pada pendapatan nasional sebanyak Rp 360 triliun karena pada pendapatan ini tabungan rumah tangga = 0.

Jumlah pendapatan yang digunakan untuk konsumsi, antara lain, tergantung pada hal berikut:
Besarnya pendapatan rumah tangga setelah dikurangi pajak penghasilan dan potongan-potongan.
Komposisi rumah tangga (jumlah dan umur anggota rumah tangga).
Tuntutan lingkungan.
Sedangkan jumlah pendapatan yang ditabung tergantung pada hal berikut.
Jumlah pendapatan yang diterima dan besarnya bagian yang akan dikeluarkan untuk konsumsi.
Jumlah pendapatan yang ingin disimpan untuk tujuan berjaga-jaga dan menghadapi keadaan mendadak di waktu yang akan dating.
Tingkat bunga. Bila tingkat bunga bank naik, orang cenderung mengurangi bagian pendapatan untuk tujuan konsumsi dan meningkatkan tabungan atau investasi.
Angka Pengganda
Angka pengganda atau multiplier adalah hubungan kausal antara variabel tertentu dengan variabel pendapatan nasional.  Jika angka pengganda tersebut memepunyai angka yang tinggi, maka  dengan perubahanyang terjadi pada variabel tersebut akan memengaruhi angka terhadap tingkat pendapatan nasional yang besar juga, dan sebaliknya. Perubahan pendapatan anasional itu ditunjukan oleh suatu anagka pelipat yang disebut dengan  koefisien multiplier.

Proses multiplier adalah adanya perubahan pada variabel investasi menyababkan pengeluaran agregat menjadi berubah. Namun dari keseombangan pendapatan nasional tidak sebesar pertambahan investasi tersebut.

Contoh:
Dimisalkan (dalam milyar rupiah) fungsi konsumsi (C)=20 + 0,75Y dan besarnya investasi (I)=10, maka pendapatan keseimbangan sebesar 120. Apabila terdapat tambahan investasi sebesar 2, maka pendapatan sekarang adalah sebagai berikut:
Jawab:
∆Y  = K . ∆I
∆Y = 4 . 2 = 8
Ysekarang    = Ysebelum + Tambahan Y (∆Y)
Ysekarang    = 120 + 8 = 128 milyar rupiah

Hubungan Antara Pertumbuhan Ekonomi Inflasi dan Pengangguran
Jumlah orang yang menganggur adalah jumlah orang di negara yang tidak memiliki pekerjaan dan yang tersedia untuk bekerja pada tingkat upah pasar saat ini. Ini dengan mudah dapat diubah menjadi persentase dengan mengaitkan jumlah pengangguran, dengan jumlah orang dalam angkatan kerja.

Inflasi adalah kenaikan harga secara umum selama 12 bulan. Ini diukur dengan mengambil rata-rata tertimbang semua produk konsumen (tertimbang pada frquency pembelian) dan menganalisis tren harga keseluruhan. Hal ini sering disebut Indeks Harga Konsumen (CPI) atau Harmonised Indeks Harga Konsumen (HICP). Hal ini menunjukkan berapa banyak, sebagai persentase, tingkat harga umum dari semua barang-barang konsumsi telah berubah sepanjang tahun.

Ada tiga jenis inflasi yaitu:
inflasi tarikan permintaan (demand-pull inflation)
inflasi desakan biaya (cost-push inflation)
inflasi karena pengaruh impor (imported inflation).
Tingkat inflasi yang terjadi dalam suatu negara merupakan salah satu ukuran untuk mengukur baik buruknya masalah ekonomi yang dihadapi suatu negara. Bagi negara yang perekonomiannya baik, tingkat inflasi yang terjadi berkisar antara 2 sampai 4 persen per tahun.

Tingkat inflasi yang berkisar antara 2 sampai 4 persen dikatakan tingkat inflasi yang rendah. Selanjutnya tingkat inflasi yang berkisar antara 7 sampai 10 persen dikatakan inflasi yang tinggi.

Didasarkan pada fakta itulah A.W. Phillips mengamati hubungan antara tingkat inflasi dan tingkat pengangguran. Dari hasil pengamatannya, ternyata ada hubungan yang erat antara inflasi dengan tingkat pengangguran, dalam arti jika inflasi tinggi, maka pengangguran akan rendah. Hasil pengamatan Phillips ini dikenal dengan kurva Phillip.
Kurva Philip

Masalah utama dan mendasar dalam ketenagakerjaan di Indonesia adalah masalah upah yang rendah dan tingkat pengangguran yang tinggi. Hal tersebut disebabkan karena, pertambahan tenaga kerja baru jauh lebih besar dibandingkan dengan pertumbuhan lapangan kerja yang dapat disediakan setiap tahunnya.

Pertumbuhan tenaga kerja yang lebih besar dibandingkan dengan ketersediaan lapangan kerja menimbulkan pengangguran yang tinggi. Pengangguran merupakan salah satu masalah utama dalam jangka pendek yang selalu dihadapi setiap negara. Karena itu, setiap perekonomian dan negara pasti menghadapi masalah pengangguran, yaitu pengangguran alamiah (natural rate of unemployment).

Untuk menggambarkan kurva Phillips di Indonesia digunakan data tingkat inflasi tahunan dan tingkat pengangguran yang ada. Data digunakan adalah data dari tahun 1980 hingga tahun 2005. Berdasarkan hasil pengamatan dengan data yang ada, maka kurva Phillips untuk Indonesia terlihat seperti gambar berikut :



A.W. Phillips menggambarkan bagaimana sebaran hubungan antara inflasi dengan tingkat pengangguran didasarkan pada asumsi bahwa inflasi merupakan cerminan dari adanya kenaikan permintaan agregat. Dengan naiknya permintaan agre-gat, maka sesuai dengan teori permintaan, jika permintaan naik maka harga akan naik. Dengan tingginya harga (inflasi) maka untuk memenuhi permintaan tersebut produsen meningkatkan kapasitas produksinya dengan menambah tenaga kerja (tenaga kerja merupakan satu-satunya input yang dapat meningkatkan output). Akibat dari peningkatan permintaan tenaga kerja maka dengan naiknya harga-harga (inflasi) maka, pengangguran berkurang.

Menggunakan pendekatan A.W.Phillips dengan menghubungkan antara pengangguran dengan tingkat inflasi untuk kasus Indonesia kurang tepat. Hal ini didasarkan pada hasil analisis tingkat pengangguran dan inflasi di Indonesia dari tahun 1980 hingga 2005, ternyata secara statistik maupun grafis tidak ada pengaruh yang signifikan antara inflasi dengan tingkat pengangguran.

Pendapatan nasional


A. Pengertian Pendapatan Nasional
Pendapatan nasional dapat didefinisikan tiga cara, yaitu:
a. Nilai seluruh produk ( barang dan jasa) yang diproduksi dalam suatu Negara selama satu periode tertentu.
b. Jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh factor produksi dalam suatu Negara selama satu periode tertentu.
c. Jumlah pengeluaran untuk membeli barang dan jasa yang diproduksi dalam suatu Negara selama satu periode tertentu.
B. Faktor Pengeluaran Komponen Pendapatan Nasional
Faktor-faktor ini penting untuk diketahui sebagai pedoman bagi pemerintah dalam menetapkan kebijakan-kebijakan ekonomi untuk meningkatkan pendapatan nasional. Perekonomian tertutup artinya tidak mengenal hubungan luar negeri, sehingga tidak ada kegiatan ekspor-impor. Perekonomian sederhana tidak mengenal keterlibatan pemerintah dalam kegiatan perekonomian. Jadi, perekonomian tertutup sederhana adalah perekonomian yang melibatkan deal pelaku, yaitu rumah tangga dan perusahaan.

a. Konsumsi dan Tabungan
Pendapatan nasional atau disebut juga dengan yield (Y), dalam perekonomian tertutup sederhana, dari sisi rumah tangga akan digunakan untuk dua macam hal, yaitu :
1. Membeli barang dan jasa, atau dengan kata lain melakukan kegiatan konsumsi atau consupsion (C).
2. Menabung, yang disebut juga dengan saving (S).
bila digambarkan dengan rumus, maka kita akan mendapatkan rumus sebagai berikut.
Y = C + S
C. Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi suatu negara biasanya dihitung berdasarkan pertumbuhan ril dari GDP negara tersebut, yakni seberapa besar GDP negara bertambah secara ril dari tahun ke tahun. Pertumbuhan ini dihitung dengan cara membagi nilai dari output suatu sektor ekonomi pada tahun tertentu dengan nilai output sektor tersebut pada tahun sebelumnya dan dikali 100 % kemudian dikurangi 100. Bila GDP mengalami pertumbuhan yang tinggi berarti pendapatan masyarakat juga akan mengalami
pertumbuhan yang tinggi, terlepas dari siapa atau kelompok mana dari masyarakat yang menerima pendapatan tersebut.
D.  Metode Perhitungan Pendapatan Nasional
Ada tiga pendekatan dalam menghitung pendapatan nasional, yaitu sebagai berikut ;
1.         Pendekatan pendapatan. Dalam pendekatan ini,pendapatan nasional diperoleh dari penjumlahan kompensasi untuk pekerja,keuntungan perusahaan,pendapatan usaha perorangan,pendapatan sewa,dan bunga netto
2.         Pendekatan produksi.Dalam pendekatan ini,pendapatan nasional diperoleh dari penjumlahan nilai tambah seluruh barang dan jasa yang dihasilkan oleh berbagai sektor di dalam perekonomian
3.         Pendekatan pengeluaran.Dalam pendekatan pengeluaran,pendapatan nasional diperoleh dari penjumlahan nilai pasar dari seluruh permintaan akhir (final demand) atas output yang dihasilakan di dalam perekonomian yang pada harga yang berlaku.Komponen pendapatan nasional dengan pendekatan metode pengeluaran adalah sebagai berikut,pengeluaran konsumen rumah tangga (C),pengeluaran investasi (I),tabungan (S),pengeluaran pemerintah untuk barang dan jasa (G), serta ekspor netto (X - M)

E. Manfaat dan Keterbatasan Perhitungan PDB
a.   Perhitungan PDB dan Analisa Kemakmuran
Perhitungan PDB akan memberikan gambaran ringkas tentang tingkat kemakmuran suatu negara, dengan cara membaginya dengan jumlah penduduk (disebut PDB per kapita). Menurut PBB, sebuah negara dikatakan miskin bila PDB per kapitanya lebih kecil daripada US$ 450,00. Berdasarkan standar ini, maka sebagian besar negara-negara di dunia adalah negara miskin. Suatu negara dikatakan makmur/kaya bila PDB perkapita lebih besar daripada US$ 800.
Kelemahan dari pendekatan di atas adalah tidak memperhatikan aspek distribusi pendapatan. Akibatnya angka PDB per kapita kurang memberikan gambaran rinci tentang kondisi kemakmuran suatu negara. Misalnya, walaupun Amerika Serikat yang PDB perkapitanya US$ 29.080 (tahun 1997), namun negara itu masih terus bergelut dengan masalah kemiskinan dan pengangguran, terutama di kalangan warga kulit hitam ataupun pendatang (kulit berwarna). Bahkan secara absolut tampaknya jumlah penduduk miskin di Amerika serikat akan bertambah.
Faktor utama pemicu gejala di atas adalah masalah distribusi pendapatan.
Walaupun distribusi pendapatan di USA relatif baik, tetapi belum sempurna untuk membuat seluruh penduduknya menjadi makmur. Bahkan untuk faktor produksi non tenaga kerja, terutama uang dan modal, distribusi penguasaannya sangat buruk. Pada tahun 1996, sekitar 46% aset finansial  dikuasai hanya oleh sekitar 1% penduduk.
b. Perhitungan PDB dan Masalah Kesejahteraan Sosial
Umumnya ukuran tingkat kesejahteraan yang dipakai adalah tingkat pendidikan, kesehatan dan gizi, kebebasan memilih pekerjaan dan jaminan masa depan yang lebih baik. Ada hubungan yang positif antara tingkat PDB per kapita dengan tingkat kesejahteraan sosial. Makin tinggi PDB per kapita, tingkat kesejahteraan sosial makin membaik. Hubungan ini dapat dijelaskan dengan menggunakan logika sederhana. Jika PDB per kapita mkin tinggi, maka daya beli masyarakat, kesempatan kerja serta masa depan perekonomian makin membaik. Sehingga gizi, kesehatan, pendidikan, kebebabasan memilih pekerjaan dan jaminan masa depan, kondisinya makin meningkat. Tapi dengan catatan, peningkatan PDB per kapita disertai perbaikan distribusi pendapatan.
Masalah mendasar dalam perhitungan PDB adalah tidak diperhatikannya dimensi nonmaterial. Sebab PDB hanya menghitung output yang dianggap memenuhi kebutuhan fisik/ materi yang dapat diukur dengan nilai uang. Sedangkan output yang tidak terukur dengan uang, misalnya ketenangan batin yang diperoleh dengan menyandarkan hidup pada norma-norma agama/spiritual tidak dihitung. Sebab, dalam kenyataannya kebahagiaan tidak hanya ditentukan oleh tingkat kemakmuran, tetapi juga ketenangan batin.
Jadi kita tidak bisa serta merta mengatakan bahwa kesejahteraan sosial di negara-negara kaya(Amerika Serikat dan Jepang) adalah jauh lebih baik dibanding di negara-negara miskin (misal Bhutan dan Nepal). Karena, tingkat kejahatan dan tingkat bunuh diri di negara-negara kaya tersebut lebih tinggi di banding negara-negara miskin.
c. PDB Per Kapita dan Masalah Produktivitas
Untuk memperoleh perbandingan produktivitas antar negara, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan:
1.  Jumlah dan komposisi penduduk : Bila jumlah penduduk makin besar, komposisi-nya sebagian besar adalah penduduk usia kerja (15-64 tahun) dan berpendidikan tinggi (> SLA), maka tingkat output dan produktivitasnya dapat makin baik.
2.  Jumlah dan struktur kesempatan kerja :
Jumlah kesempatan kerja yang makin besar memperbanyak penduduk usia kerja yang dapat terlibat dalam proses produksi. Tetapi komposisi kerja pun mempengaruhi tingkat produktivitas. Sekalipun kesempatan kerja sangat besar, tetapi semuanya adalah kesempatan kerja sektor pertanian, produktivitas pekerja juga tidak tinggi. Sebab sektor pertanian umumnya memiliki nilai tambah yang rendah. Jika kesempatan kerja yang dominan berasal dari sektor kegiatan ekonomi modern (industri dan jasa), maka output per pekerja akan relatif tinggi, karena nilai tambah kedua sektor tersebut amat tinggi.
3. Faktor-faktor nonekonomi :
Yang tercakup dalam faktor-faktor nonekonomi antara lain etika kerja, tata nilai, faktor kebudayaan dan sejarah perkembangan. Jepang pantas menjadi negara yang produktif sebab selain jumlah penduduk yang banyak, berpendidikan tinggi dan umumnya bekerja di sektor modern, mereka juga memiliki etika kerja yang baik, menjujung tinggi kejujuran dan penghargaan tergadap senior. Dan Jepang juga merupakan negara yang selama kurang lebih 3.000 tahun terus menerus membangun dirinya menjadi bangsa modern, walaupun pembangunan ekonomi modernnya baru dimulai dua abad yang lalu.
d. Penghitungan PDB dan Kegiatan-kegiatan Ekonomi Tak Tercatat (Underground Economi)
Angka statistik PDB Indonesia yang dilaporkan oleh Badan Pusat Statistik hanya mencatat kegiatan-kegiatan ekonomi formal. Karena itu, statistik PDB belum mencerminkan seluruh aktivitas perekonomian suatu negara. Misalnya, upah pembantu rumah tangga di Indonesia tidak tercatat. Begitu juga dengan kegiatan petani buah yang langsung menjual produknya ke pasar.
Di negara-negara berkembang, keterbatasan kemampuan pencatatan lebih disebabkan oleh kelemahan administratif dan struktur kegiatan ekonomi masih didominasi oleh kegiatan pertanian dan informal. Tetapi di negara-negara maju, kebanyakan kegiatan ekonomi yang tak tercatat disebabkan oleh karena kegiatan tersebut merupakan kegiatan ilegal atau melawan hukum. Padahal, nilai transaksinya sangat besar. Misalnya, kegiatan penjualan obat bius dan obat-obat terlarang lainnya.

Struktur Pasar


Struktur pasar merupakan penggolongan pasar berdasarkan strukturnya. Dibagi kedalam beberapa bagian yaitu:
1.       Pasar persaingan sempurna
Pasar persaingan sempurna (perfect competition) adalah sebuah jenis pasar dengan jumlah penjual dan pembeli yang sangat banyak dan produk yang dijual bersifat homogen. Harga terbentuk melalui mekanisme pasar dan hasil interaksi antara penawaran dan permintaan sehingga penjual dan pembeli di pasar ini tidak dapat memengaruhi harga dan hanya berperan sebagai penerima harga (price-taker). Barang dan jasa yang dijual di pasar ini bersifat homogen dan tidak dapat dibedakan. Semua produk terlihat identik. Pembeli tidak dapat membedakan apakah suatu barang berasal dari produsen A, produsen B, atau produsen C Oleh karena itu, promosi dengan iklan tidak akan memberikan pengaruh terhadap penjualan produk.
Ciri-ciri Pasar persaingan sempurna
·         Jenis pasar dengan jumlah penjual
·         pembeli yang banyak,dan
·         produk yang dijual bersifat homogen.
2.       Pasar persaingan tidak sempurna
Pasar persaingan tidak sempurna yang terdiri atas:
a.       Pasar monopoli:
Pasar monopoli (dari bahasa Yunani: monos, satu + polein, menjual) adalah suatu bentuk pasar di mana hanya terdapat satu penjual yang menguasai pasar. Penentu harga pada pasar ini adalah seorang penjual atau sering disebut sebagai "monopolis".Sebagai penentu harga (price-maker), seorang monopolis dapat menaikan atau mengurangi harga dengan cara menentukan jumlah barang yang akan diproduksi; semakin sedikit barang yang diproduksi, semakin mahal harga barang tersebut, begitu pula sebaliknya. Walaupun demikian, penjual juga memiliki suatu keterbatasan dalam penetapan harga. Apabila penetapan harga terlalu mahal, maka orang akan menunda pembelian atau berusaha mencari atau membuat barang subtitusi (pengganti) produk tersebut atau —lebih buruk lagi— mencarinya di pasar gelap (black market).
Ciri –ciri Pasar monopoli
·         Hanya terdapat satu penjual yang menguasai pasar.
·         tidak terdapatnya barang pengganti yang memiliki persamaan dengan produk monopolis,
·         adanya hambatan yang besar untuk dapat masuk ke dalam pasar.
·         Cara penetapan harga dengan cara menetapkan harga serendah mungkin,
·         menetapkan hak paten atau hak cipta dan hak eksklusif pada suatu barang,
Ada beberapa monopoli yang Tidak Dilarang
·         Monopoli by Law : Monopoli oleh negara untuk cabang-cabang produksi penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak.
·         Monopoli by Nature : Monopoli yang lahir dan tumbuh secara alamiah karena didukung iklim dan lingkungan tertentu.
·         Monopoli by Lisence : Izin penggunaan hak atas kekayaan intelektual.

b.      Pasar oligopoli
Pasar oligopoli adalah Pasar yang penawaran satu jenis barang dikuasai oleh beberapa perusahaan. Umumnya jumlah perusahaan lebih dari dua tetapi kurang dari sepuluh. Praktek oligopoli umumnya dilakukan sebagai salah satu upaya untuk menahan perusahaan-perusahaan potensial untuk masuk kedalam pasar, dan juga perusahaan-perusahaan melakukan oligopoli sebagai salah satu usaha untuk menikmati laba normal di bawah tingkat maksimum dengan menetapkan harga jual terbatas, sehingga menyebabkan kompetisi harga di antara pelaku usaha yang melakukan praktik oligopoli menjadi tidak ada. Dalam Undang-undang No. 5 Tahun 1999, oligopoli dikelompokkan ke dalam kategori perjanjian yang dilarang, padahal umumnya oligopoli terjadi melalui keterkaitan reaksi, khususnya pada barang-barang yang bersifat homogen atau identik dengan kartel, sehingga ketentuan yang mengatur mengenai oligopoli ini sebagiknya digabung dengan ketentuan yang mengatur mengenai kartel
Ciri- ciri Pasar oligopoli
·         jumlah perusahaan lebih dari dua,
·         setiap perusahaan memposisikan dirinya sebagai bagian yang terikat dengan permainan pasar
·         struktur pasar oligopoli umumnya terbentuk pada industri-industri yang memiliki capital intensive yang tinggi (seperti, industri semen, industri mobil, dan industri kertas)

c.       Pasar duopoli
Pasar duopoli: Memiliki karakteristik yang sama dengan oligopoli, namun pada Pasar duopoli hanya ada dua perusahaan.
Ciri- ciri Pasar oligopoli
·         jumlah perusahaan hanya dari dua,
·         setiap perusahaan memposisikan dirinya sebagai bagian yang terikat dengan permainan pasar
d.      Pasar persaingan monopolistik
Pasar monopolistik adalah suatu bentuk interaksi antara permintaan dengan penawaran di mana terdapat sejumlah besar penjual yang menawarkan barang yang sama. Pasar monopolistik merupakan pasar yang memiliki sifat monopoli pada spesifikasi barangnya. Sedangkan unsur persaingan pada banyak penjual yang menjual produk yang sejenis. Contoh: produk sabun yang memiliki keunggulan misalnya untuk kecantikan, kesehatan dan lain-lain.
Ciri-ciri dari pasar monopolistik adalah:
·         Terdapat banyak penjual/produsen yang berkecimpung di pasar.
·         Barang yang diperjual-belikan merupakan differentiated product.
·         Para penjual memiliki kekuatan monopoli atas barang produknya sendiri.
·         Untuk memenangkan persaingan setiap penjual aktif melakukan promosi/iklan.
·         Keluar masuk pasar barang/produk relatif lebih mudah.
e.      Pasar monopsoni
Pasar Monopsoni, adalah keadaan dimana satu pelaku usaha menguasai penerimaan pasokan atau menjadi pembeli tunggal atas barang dan/atau jasa dalam suatu pasar komoditas. Kondisi Monopsoni sering terjadi didaerah-daerah Perkebunan dan industri hewan potong (ayam), sehingga posisi tawar menawar dalam harga bagi petani adalah nonsen. Perlu diteliti lebih jauh dampak fenomena ini, apakah ada faktor-faktor lain yang menyebabkan Monopsoni sehingga tingkat kesejahteraan petani berpengaruh. Salah satu contoh monopsoni juga adalah penjualan perangkat kereta api di Indonesia. Perusahaan Kereta Api di Indonesia hanya ada satu yakni KAI, oleh karena itu, semua hasil produksi hanya akan dibeli oleh KAI.
Ciri-ciri
·         Jenis pasar dimana hanya ada satu pembeli.
f.        Pasar Oligopsoni
Pasar Oligopsoni, adalah keadaan dimana dua atau lebih pelaku usaha menguasai penerimaan pasokan atau menjadi pembeli tunggal atas barang dan/atau jasa dalam suatu pasar komoditas.
Ciri-ciri Pasar Oligopsoni
·         bentuk pasar dimana barang yang dihasilkan oleh beberapa perusahaan dan
·         banyak perusahaan yang bertindak sebagai konsumen.

Ongkos Dan Penerimaan


Pengertian ongkos
Ongkos adalah kurva yang menunjukkan saling berhubungan antara jumlah ongkos produksi dengan tingkat output yang dihasilkan. ongkos produksi adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produlsi yang gunanya untuk memproduksi output atau pengeluaran. Penggunaan kata “ongkos” biasanya di kaitkan dengan biaya yang harus dipikul oleh suatu perusahaan (produsen).
Ongkos eksplisit dan ongkos implicit
1.      Ongkos eksplisit adalah pengeluaran yang dibuat oleh seorang pengusaha (produsen) yang merupakan pembayaran untuk pembelian input-input saja.
2.      Ongkos implisit adalah ongkos yang dimiliki pengguna input sendiri biasanya tidak dihitung sebagai pengeluaran oleh suatu perusahaan, misalnya gaji bagi pemilik perusaan, hasil yang diterima oleh pemilik perusahaan.

Macam-macam ongkos diantaranya sebagai berikut :
1.      Total Fixed Cost (Onkos Total Tetap)
Total Fixed Cost atau yang disebut juga ongkos total tetap adalah jumlah ongkos yang tetap dan yang tidak dipengaruhi oleh tingkat produksi. Sebagai contohnya adalah sewa, penyusutan dan sebagainya.
2.      Total Variabel Cost (Ongkos Variabel Total)
Total Variabel Cost atau bisa juga disebut ongkos variabel total adalah jumlah ongkos yang dibayarkan yang besarnya berubah menurut tingkah yang dihasilkan. Sebagai contohnya adalah tenaga kerja, ongkos bahan mentah dan sebagainya.
3.      Total Cost (Ongkos Total)
Total Cost atau yang lebih dikenal sebagai Ongkos total adalah penjumlahan antara ongkos total tetap dengan ongkos variabel.
TC = TFC + TVC4)
4.      Average Fixed Cost (Ongkos Tetap Rata-rata)
Average Fixed Cost atau bisa juga disebut ongkos tetap rata-rata adalah ongkos tetap yang dibebankan kepada setiap unit output.AFN = TFC = Q = TINGKAT OUTPUTQ5)
5.      Average Fixed Cost (Ongkos Variabel Rata-rata)
Average Fixed Cost atau yang lebih dikenal sebagai ongkos variabel rata-rata ini adalah ongkos variabel yang dibebankan untuk setiap unit output.AVC = TVC
6.      Average Total Cost (Ongkos Total Rata-rata)
Average Total Cost atau bisa juga disebut dengan ongkos total rata-rata adalah suatu ongkos produksi yang dibebankan untuk setiap unit output.ATC = TCQ
7.      Marginal Cost (Ongkos Marginal)
Marginal Ongkos atau bisa juga disebut dengan ongkos marginal yaitu tambahan atau berkurangnya suatu ongkos total karena bertambahnya ataupun berkurangnya suatu unit output.MC = TC = TVCQ Q

Ongkos Produksi dapat dibedakan menjadi :
1.      Ongkos Produksi Jangka PendekDidalam suatu ongkos produksi jangka pendek sebuah perusahaan sudah mempunyai peralatan-peralatan untuk produksi seperti halnya mesin, gedung dan tanah. Masalah yang perlu diperhatikan didalam ongkos jangka produksi pendek ini adalah bagaimana mengatasi masalah kebijakan bahan baku, tenaga kerja dan sebagainya ini adalah merupakan ongkos variabel. Jadi didalam ongkos produksi jangka pendek ini juga terdapat ongkos tetap dan ongkos variabel.
 Ada beberapa hal yang harus diperhatikan :
AVC minimum bila garis singgung kurva TVC melalui titik origin.
ATC minimum bila garis singgung TC melalui titik origin.
AVC dan ATC minimum bila keduanya memotong MC.



2.      Ongkos Produksi Jangka PanjangDidalam ongkos produksi janka panjang ini sebuah perusahaan dapat menambah semua faktor produksi, sehingga tidak ada yang namanya ongkos tetap dida lam ongkos produksi jangka panjang. Semua pengeluaran didalam ongkos jangka panjang ini merupakan ongkos variabel.
Dalam ongkos produksi jangka panjang,perusahaan dapat menambah semua faktor produksi,Sehingga tidak ada ongkos tetap dalam jangka panjang. Semua pengeluaran merupakan ongkos variabel.
Normal 0 false false false Microsoft Internet Explorer 4 Dalam analisa ekonomi kapasitas pabrik digambarkan oleh kurve AC. Kapasitas 1 ditunjukkan oleh ACI,kapasitas 2 ditunjukkan oleh ACI2 dan kapasitas 3 oleh ACI3, dengan demikian pengusaha mempunyai 3 alternatif kapasitas produksi beserta ongkosnya.


Penerimaan (Revenue) adalah segala penerimaan produsen dari hasil penjualan outputnya. Macam-macam dari penerimaan yaitu diantaranya :
1.      Total Penerimaan (Total Revenue)Total Revenue di singkat TR atau juga bisa disebut dengan total penerimaan yaitu penerimaan dari hasil penjualan.
2.      Penerimaan Rata-rata (Avarage Total Revenue)Average Total Revenue yang disingkat AR atau yang lebih dikenal sebagai penerimaan rata-rata yaitu adalah rata-rata penerimaan dari per kesatuan produk yang dijual atau yang dihasilkan, dan yang diperoleh dengan jalan membagi hasil total penerimaan dengan jumlah satuan barang yang dijual.
3.      Penerimaan Marginal (Marginal Revenue)Marginal Revenue yang disingkat MR atau juga bisa disebut dengan penerimaan marginal adalah suatu penambahan penerimaan atas TR sebagai akibat penambahan satu unti output
Keuntungan maksimum
1.      Permintaan dan Hasil Jualan
Didalam menganalisis usaha sesuatu perusahaan untuk memaksimumkan keuntungan ada dua hal yang harus diperhatikan yaitu :
·         Biaya produksi yang dikeluarkan perusahaan
·         Hasil penjualan dari barang yang dihasilkan perusahaan itu.
2.      Permintaan Pasar dan Perusahaan
Hasil Penjualan Marginal, Rata-rata dan Total, terbagi menjadi beberapa bagian yaitu diantaranya adalah :
·         Hasil penjualan rata-rata
·         Hasil penjaulan marginal
·         Hasil penjualan total.
Pemaksimuman Keuntungan Jangka Pendek
Syarat dari pemaksimuman keuntungan didalam jangka pendek adalah pemaksimuman untung oleh suatu perusahaan dapat diterangkan dengan dua cara yaitu :
·         Membandingkan hasil penjualan total dengan biaya total
·         Menunjukkan keadaan dimana hasil penjualan marginal sama dengan biaya marginal

Soal Penawaran Dan Permintaan


Q1 = 10000 + 30p
Q2= 12000 - 20p
Q1 =Q2
10000 + 30p = 12000 – 20p
30p – 20p = 12000 – 10000
10p =  2000
p = 2000 / 10 
p =  200


subsitusi p ke persamaan Q1 atau Q2
Q1 = 12000 – 20 (200)                                                            
Q1 = 12000 – 4000
Q1 = 8000

Produsen Dan Produksi


PRODUSEN DAN PRODUKSI
Untuk memaksimalkan hasil produksi harus memenuhi beberapa konsep penting dalam perilaku produsen yaitu :
      ·         Faktor Produksi
      ·         Fungsi Produksi
      ·         Law of diminishing returns
      ·         Least Lost Combination
Perilaku Produksi
Produksi adalah kegiatan mengubah suatu bahan baku atau sumber daya alam menjadi suatu barang yang dapat berguna bagi konsumen sehingga menaikkan nilai jual dan guna barang tersebut, atau sumber daya manusia yang dapat menjadi suatu jasa yang dapat berguna bagi konsumen sehingga menghasilkan nilai jual dan guna jasa tersebut. Untuk dapat melakukan kegiatan produksi, seorang produsen membutuhkan  faktor – faktor produksi. Terdapat dua macam faktor produksi yaitu faktor produksi asli dan faktor produksi turunan.

1. Faktor produksi asli
Yang termasuk faktor produksi asli antara lain sebagai berikut :

  •  Alam. Contohnya : tanah, air, udara, sinar matahari, tumbuh – tumbuhan, hewan, barang tambang.
  • Tenaga kerja. Tanpa adanya tenaga kerja, sumber daya alam yang tersedia tidak akan dapat dirubah atau diolah menjadi barang hasil produksi.

2. Faktor produksi turunan
Yang termasuk faktor produksi turunan :

  • Modal adalah sesuatu yang dibutuhkan seorang produsen atau perusahaan produsen untuk bisa memulai   produksi agar menghasilkan suatu barang atau jasa yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen, atau untuk menambah dan memperluas produksi agar dapat memenuhi permintaan konsumen. Dari kegiatan produksi ada beberapa tujuan yang akan tercapai yaitu :

1.      Menghasilkan barang untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
2.      Mendapatkan keuntungan.
3.      Memaksimalkan sumber daya yang ada.
4.      Meminimalkan biaya produksi.
5.      Mengganti barang yang telah habis atau yang rusak.
6.      Memaksimalkan hasil produksi.
7.      Mencari tambahan modal.
     ·         Keahlian : ahli dalam bidang tertentu adalah salah satu faktor produksi turunan.
Fungsi Produksi
Fungsi produksi merupakan interaksi antara masukan (input) dengan keluaran (output). Misalkan kita memproduksi jeans. Dalam fungsi produksi, jeans itu bisa diproduksi dengan berbagai macam cara. Kalau salah satu komposisinya diubah begitu saja, maka hasilnya juga akan berubah. Namun, output dapat tetap sama bila perubahan satu komposisi diganti dengan komposisi yang lain. Misalnya penurunan jumlah mesin diganti dengan penambahan tenaga kerja. Secara matematis, fungsi produksi dapat ditulis sebagai berikut :
Q = f(L, R, C, T)
Dimana :
Q         = jumlah barang yang dihasilkan (quantity)
F          = symbol persamaan (function)
L          = tenaga kerja (labour)
R         = kekayaan alam (resources)
C         = modal (capital)
T         = teknologi (technology)
Sifat fungsi produksi terdapat dalam suatu hukum ekonomi yaitu : "The Law of Diminishing Returns"  (Hukum Kenaikan Hasil Berkurang). Hukum ini menyatakan bahwa jika salah satu input ditambah dengan input lain yang dianggap tetap maka hasil output dari pertambahan input tadi mula-mula akan bertambah, tetapi lama kelamaan akan menurun menurun setelah sampai pada titik maksimalnya jika input terus menerus ditambah.
Perilaku Produsen
Produsen adalah orang atau suatu badan perusahaan yang berperan dalam menaikan nilai guna suatu barang atau jasa sehingga dapat menghasikan barang konsumsi untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
Sebuah usaha produksi baru bisa bekerja dengan baik bila dijalankan oleh produsen atau yang sering kita sebut pengusaha. Pengusaha adalah orang yang mencari peluang yang menguntungkan dan mengambil risiko seperlunya untuk merencanakan dan mengelola suatu bisnis.
Pengusaha berbeda dengan pemilik bisnis kecil ataupun manajer. Bila hanya memiliki sebuah usaha dan hanya berusaha mencari keuntungan, maka orang itu barulah sebatas pemilik bisnis. Bila orang itu hanya mengatur karyawan dan menggunakan sumber daya perusahaan untuk usaha, maka orang itu disebut sebagai manajer. Pengusaha lebih dari keduanya. Pengusaha berusaha mendirikan perusahaan yang menguntungkan, mencari dan mengelola sumber daya untuk memulai suatu bisnis.
Agar berhasil seorang pengusaha harus mampu melakukan 4 hal sebagai berikut :
a.       Perencanaan. Perencanaan antara lain terkait dengan penyusunan strategi, rencana bisnis, serta visi perusahaan. Ia harus tau apa yang ingin ia capai dan bagaimana cara mencapai tujuan tersebut.
b.      Pengorganisasian. Semua sumber daya yang ada harus bisa ia kelola untuk mencapai tujuan perusahaannya, baik sumber daya, modal, maupun manusia.
c.       Pengarahan. Agar rencana bisa terwujud, pengusaha wajib mengarahkan dan membimbing anak buahnya.
d.      Pengendalian. Kemampuan ini ada hubungannya dengan bagaimana hasil pelaksanaan kerja tersebut. Apakah sesuai dengan rencana atau justru sebaliknya.
Produksi Optimal
Produksi optimal dikaitkan dengan penggunaan factor produksi untuk memproduksi output tertentu, posisi optimal ini dicapai dimana tidak dimungkinkan untuk meningkatkan output tanpa mengurangi produksioutput yang lain.
Tingkat Produksi Optimal
Tingkat produksi optimal atau Economic Production Quantitiy (EPQ) adalah sejumlah produksi tertentu yang dihasilkan dengan meminimumkan total biaya persediaan (Yamit, 2002). Metode EPQ dapatdicapai apabila besarnya biaya persiapan (set up cost) dan biaya penyimpanan (carrying cost) yang dikeluarkan jumlahnya minimum. Artinya, tingkat produksi optimal akan memberikan total biayapersediaan atau total inventori cost (TIC) minimum.
Metode EPQ mempertimbangkan tingkat persediaan barang jadi dan permintaan produk jadi. Metode ini juga mempertimbangkan jumlah persiapan produksi yang berpengaruh terhadap biaya persiapan.Metode EPQ menggunakan asumsi sbb :
1.             barang yang diproduksi mempunyai tingkat produksi yang lebih besar dari tingkat permintaan.
2.             selama produksi dilakukan, tingkat pemenuhan persediaan adalah sama dengan tingkat produksi dikurangi tingkat permintaan.
3.             Selama berproduksi, besarnya tingkat persediaan kurang dari Q (EPQ) karena penggunaan selama pemenuhan.
Penentuan Volume Produksi yang Optimal
Menurut Riyanto (2001), penentuan jumlah produk optimal hanya memperhatikan biaya variable saja. Biaya variable dalam persediaan pada prinsipnya dapat digolongkan sbb :
     1.      Biaya-biaya yang berubah-ubah sesuai dengan frekuensi jumlah persiapan proses produksi yang disebut biaya persiapan produksi (set-up cost).
     2.      Biaya-biaya yang berubah-ubah sesuai dengan besarnya persediaan rata-rata yang disebut biaya penyimpanan (holding cost).
Biaya penyimpanan terdiri atas biaya yang-biaya yang bervariasi secara langsung dengan kuantitas persediaan. Biaya penyimpanan per periode akan semakin besar apabila rata-rata persediaan semakin tinggi.
Biaya yang termasuk sebagai biaya penyimpanan diantaranya :Biaya fasilitas-fasilitas penyimpanan (termasuk penerangan, pemanas atau pendingin)
          1.      Biaya modal (opportunity cost of capital)
          2.      Biaya keusangan
          3.      Biaya perhitungan fisik dan konsiliasi laporan
          4.      Biaya asuransi persediaan
          5.      Biaya pajak persediaan
          6.      Biaya pencurian, pengrusakan atau perampokan
          7.      Biaya penanganan persediaan, dan sebagainya.
    LEAST COST COMBINATION
Least cost combination digunakan untuk menentukan kombinasi yang mana memerlukan biaya terendah apabila jumlah produksi yang ingin dihasilkan telah ditentukan. Dalam least cost combination terdapat istilah isoquant dan isocost. Isoquant atau disebut juga isoproduct curve adalah kurva yang menunjukan hubungan antara berbagai kemungkinan kombinasi 2 variabel input dengan tingkat output tertentu

Hukum Permintaan Qd dan Penawaran Qs, Keseimbangan Pasar

Permintaan (Demand)
    Konsep permintaan merupakan bahan kajian yang sangat penting dalam ilmu ekonomi.Dalam ilmu ekonomi permintaan adalahjumlah produk yang diinginkandan mampu dibeli konsumen pada berbagai tingkat harga dalamjangka waktu tertentu dengan menganggap faktoryang mempengaruhi konstan/tetap.
    Dari pengerttian tersebut di atas terdapat tiga hal penting : Pertama,jumlah yang diminta merupakan quantitas yang diinginkan konsumen.Kedua,apa yang diinginkan konsumen diikuti oleh kemampuan membeli barang atau jasa tersebut pada harga barang atau jasa tersebut.Ketiga,jumlah yang diminta merupakan arus pembelian yang terus menerussehingga harus dinyatakan dalam satuan waktu.

Jenis-jenis Permintaan
    Ditinjau darai daya belli konsumen ,permintaan dapat dibagi menjadi tiga,yaitu permintaan absolut,permintaan potensial,permintaan efektif.
·         Permintaan Absolut adalah permintaan  yang tidak diikuti oleh daya beli.Permintaan absolut lebih merupakan angan-angan.
·         Permintaan Potensial adalah permintaan yang memiliki daya beli,tetapi belum dilaksanakan.
·         Permintaan efektif adalah permintaan yang disertai daya beli dan sudah dilaksanakan

Hukum Permintaan
    Hukum permintaan menyatakan bahwa harga sebuah barang meningkat,kuantitas yang diminta akan turun.Sebaliknya,kuantitas byang diminta akan naik jika harga sebuah barang mengalami penurunan.Dalam hal ini kuantitas yang diminta berhubungan negatif dengan harga barang.

Skedul dan Kurva Permintaan
    Skedul permintaan adalah sebuah tabel yang memperlihatkan hubungan antara harga barang dan kuantitas yang diminta,sedangkan kurva permintaan adalah grafik yang memuat hubungan antara harga sebuah barang dan kuantitas yang diminta.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan
1.    Selera
2.    Harga Barang atau Jasa
3.    Pendapatan
4.    Harga barang lain yang berkaitan(subtitusi atau pelengka)
5.    Ekspekstasi

Penawaran (Supply)
    Penawaran berasal dari produsen .Penawaran adalah sejumlah barang atau jasa yang ditawarkan oleh penjual pada berbagai tingkat harga dan dalam waktu tertentu.Jumlah komoditas yang akan dijual oleh penjual disebut kuantitas yang ditawarkan yang merupakan arus kontinu per satuan waktu.Jumlah  yang ditawarkan bisa berbeda dengan jumlah yang benar-benar dijual.Bisa saja jumlah yang ditawarkan lebih besar dari pada jumlah yang benar-benar terjual.

Jenis Penawaran
·         Penawaran Individu
Penawaran individu adalah penawaran yang dilakukan oleh satu orang produsen atau penjual.
 
·         Penawaran Pasar
Penawaran Pasar adalah penjumlahan penwaran individu

Hukum Penawaran
    Hukum Penawaran menyatakan bahwa jika harga naik,kuantitas yang ditawarkan juga akan naik.Hal ini m,enunjukkan hubungan yang positif antara harga barang/jasa dengan kuantitas yang ditawarkan.

Skedul dan Kurva Penawaran
    Skedul penawaran adalah sebuah tabel yang memperlihatkan hubungan antara harga sebuah barang dengan kuantitas yang ditawarkan.Kurva penawaran di hasilkan dari hukum permintaan.Kurva penawaran menunjukkan hubungan antara jumlah yang ditawarkan dan tingkat harga barang tersebut dengan menganggap faktor-faktor lain tetap.

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penawaran
1.    Harga barang/jasa
2.    Harga input/biaya produksi
3.    Teknologi Produksi
4.    Ekspetasi penjual/produsen
5.    Keuntungan yang diinginkan oleh produsen
6.    Banyaknya penjual/pesaing

Harga Keseimbangan Berdasarkan Fungsi Permintaan dan Penawaran
    Berdasarkan fungsi permintaan dan fungsi penawaran yang diketahui,maka keseimbangan harga dapat dicari.Harga Keseimbangan pasar diperoleh pada saat jumlah barang yang diminta sama dengan jumlah barang yang ditawarkan menunjukan satu tingkat harga yang sama.Dengan demikian,Untuk mencari harga keseimbangandan jumlah keseimbangan pasar,fungsi permintaan sama dengan fungsi penawaran.

Perilaku Konsumen



A. Pengertian konsumsi
Konsumsi dari bahasa Belanda consumptie,adalah kegiatan menghabiskan atau mengurangi nilai barang maupun jasa.
B. Barang konsumsi
Barang konsumsi adalah barang-barang yang dapat langsung digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan tidak untuk diperjual belikan.
Ciri-ciri barang konsumsi:
·  Barang yang dikonsumsi akan habis atau mengalami penyusutan.
·  Barang konsumsi adalah barang yang dihasilkan oleh manusia.
·  Tidak bersifat alami, seperti matahari, angin dll.
·  Barang konsumsi ditujukan langsung untuk memenuhi kebutuhan hidup.
·  Tidak menghasilkan barang lain.
Barang konsumsi dapat dikelompokkan menjadi dua macam:
  1. Barang yang dapat dipakai sekali saja, seperti makanan, minuman, dan obat-obatan.
  2. Barang yang dapat dipakai beberapa kali, seperti pakaian, perabotan rumah, dan kendaraan. Barang-barang itu mengalami penyusutan secara berangsur-angsur atau kegunaannya makin berkurangsehingga akhirnyatidak dapat dipakai lagi.

C. Tujuan kegiatan konsumsi
Tujuan kegiatan konsumsi adalah untuk memenuhi kebutuhan hidup secara langsung. Penggunaan barang diluar tujuan tersebut tidak dapat dimasukkan sebagai kegiatan konsumsi. Misalnya suatu kendaraan dapat digunakan secara langsung untuk memenuhi kebutuhan hidup pemiliknya atau disewakan kepada orang lain. Apabila digunakan sendiri oleh pemiliknya, kendaraan itu merupakan barang konsumsi. Akan tetapi kalau disewakan, kendaraan itu bukan merupakan barang konsumsi.
D. Pola prilaku konsumen
Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan. Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian. Untuk barang berharga jual rendah (low-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan mudah, sedangkan untuk barang berharga jual tinggi (high-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan pertimbangan yang matang.
  • Konsumen adalah individu yang mengkonsumsi barang dan jasa untuk kepentingan diri sendiri  ataupun  makhluk hidup lainnya.
  • Konsep pilihan merupakan perilaku konsumen yang mendasar.
  • Konsep dasar perilaku konsumen menyatakan bahwa pada umumnya konsumen selalu berusaha untuk mencapai nilai guna maksimal dari pemakaian benda.
  • Kepuasan maksimum adalah suatu keadaan konsumen mencapai keseimbangan antara besar pengorbanan yang dikeluarkan dengan kepuasan yang disapat dari barang yang dikonsumsi.
  • Perilaku konsumen yaitu kecenderungan seseorang mengkonsumsi suatu barang atau jasa.


Untuk menerangkan perilaku konsumen dalam memaksimalkan kepuasan, dikenal dua pendekatan, yaitu pendekatan nilai guna dan pendekatan kurva indiferen.

a.      Pendekatan Nilai Guna (Pendekatan kardinal)
Dalam pendekatan kardinal dikenal dengan istilah nilai guna total dan nilai guna marginal. Nilai guna total (total utility) adalah kepuasan total yang diperoleh konsumen saat mengonsumsi. Nilai guna marginal (marginal utility) adalah tambahan kepuasan yang dinikmati konsumen.
Hukum Gossen 1 : jika pemenuhan suatu kebutuhan dilakukan secara terus menerus, tambahan kepuasan itu semakin lama semakin berkurang, hingga akhirnya dicapai titik kepuasan.
Kepuasan maksimum terjadi pada saat nilai guna marginal = 0
Hukum Gossen 2 : seseorang akan senantiasa memenuhi berbagai macam kebutuhan sampai pada tingkat intensitas yang sama.
Jika harga sama, menggunakan rumus : MUX = MUY = MUZ
Kepuasan maksimal konsumen tercapai saat setiap satuan rupiah yang terakhir memberikan tambahan kepuasan yang sama dari masing-masing barang.

b.      Pendekatan Kurva Indiferen (Pendekatan ordinal)
Kurva indiferen adalah kurva yang menerangkan tempat kedudukan kombinasi barang-barang yang dikonsumsi yang memberikan kepuasan yang sama.
  • Garis anggaran konsumen (Budget Constaint) : Dalam memaksimalkan kepuasannya, konsumen dihadapkan pada kendala anggaran. Konsumen ingin berada di kurva indiferen yang paling jauh dari titik origin.
  • Keseimbangan konsumen : Konsumen akan memperoleh kepuasan maksimal umum apabila menghabiskan semua pendapatannya untuk membeli dan mengonsumsi kombinasi barang dimana garis anggaran tepat bersinggungan dengan kurva indiferen.



12 Mar 2012

RUANG LINGKUP EKONOMI

PENGERTIAN ILMU EKONOMI
Ilmu ekonomi adalah ilmu yang sangat luas dan tidak terbatas penjabaran definisinya berikut ini adalah gamabaran kecil dari pengertian ruang lingkup ekonomi.

Kata ekonomi (economy) berasal dari kata Yunani yang mengandung arti “one who manages the household”. Arti ini secara literal berasal dari dua suku kata yang selama ini kita fahami, oicos dan nomos. Sedangkan ilmu ekonomi atau ekonomika atau economics adalah ilmu yang mempelajari manajemen rumah tangga tersebut. Menurut Lipsey et al. (1999) definisi ekonomika adalah ilmu sosial yang mempelajari tentang masalah ekonomi. Lebih lanjut, menurut Lipsey, definisi yang cukup baik adalah menurut Alfred Marshall yang mengartikan political economy atau economics sebagai sebuah studi tentang manusia dalam urusan hidupnya sehari-hari. Dengan kata lain ekonomika adalah sebuah studi tentang penggunaan sumber daya yang langka (scarce) untuk memenuhi keinginan manusia (yang tidak terbatas).
Sebagai bagian dari ilmu sosial, ilmu ekonomi memiliki sifat yang unik. Yaitu menekankan antara aspek teoretis dan fakta secara bersamaan. Dimana pada akhirnya sebuah pendekatan yang disebut sebagai model ekonomi kemudian dipergunakan untuk melakukan uji atas sebuah pernyataan (hipotesis) melalui fakta-fakta yang ada. Sehingga didapatkan sebuah „kerangka pikir‟ sebagai ekonom. Dalam penyusunan kerangka pikir tersebut, terdapat dua jenis pernyataan. Yang pertama disebut sebagai pernyataan normatif, yaitu merupakan pernyataan yang menawarkan apa yang seharusnya terjadi atau yang seharusnya dilakukan; tidak netral terhadap nilai. Dengan kata lain ia mengandung value judgement. Kedua disebut sebagai pernyataan positif, merupakan pernyataan yang menggambarkan hubungan penyebab dan dampak atau fakta. Dapatkah Anda mengilustrasikan masing-masing pernyataan ini?

CABANG ILMU EKONOMI
Secara umum cabang ilmu ekonomi dapat dibagi menjadi tujuh. Pertama, Ilmu Ekonomi Moneter yang fokus kepada analisis kebijakan moneter; misalnya jumlah uang beredar, inflasi, tingkat suku bunga, perbankan dan lain-lain. Kedua Ilmu Ekonomi Publik yang fokus kepada analisis kebijakan fiskal; misalnya pendapatan pemerintah, hutang pemerintah, DAU, DAK, retribusi, APBN dan APBD.. Ketiga, Ilmu Ekonomi Industri yang fokus kepada analisis interaksi perusahaan didalam suatu industri; termasuk di dalamnya masalah persaingan usaha, struktur pasar. Keempat, Ilmu Ekonomi Regional yang fokus kepada analisis interaksi antar daerah dan pengembangan daerah; misalnya transportasi, infrasturktur, demografi ,dan pemukiman. Kelima, Ilmu Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan yang fokus pada analisis masalah & alokasi sumber daya alam yang optimal menurut ekonomi; diantaranya masalah eksternalitas, saat panen yang baik. Keenam, Ilmu Ekonomi Sumber Daya Manusia fokus pada analisis pasar tenaga kerja; misalnya upah minimum regional, produktivitas pekerja, dan pengangguran. Ketujuh, Ilmu Ekonomi Perdagangan International fokus pada analisis transaksi perdagangan antar negara; misalnya aliran modal, ekspor & impor, dan neraca pembayaran. Ketujuh, Ilmu Ekonomi Syariah fokus pada penerapan dan analisa ekonomi islam; misalnya penghilangan unsur riba dalam perekonomian, unsur gharar (permainan/judi).
( sumber : http://staff.ui.ac.id/internal/060803004/material/IRuangLingkupIlmuEkonomi.pdf )

BAGIAN RUANG LINGKUP ILMU EKONOMI
Ilmu ekonomi lahir pada abad ke-18. Buku yang pertama kali mengupas mengenai masalah-masalah ekonomi adalah buku karangan Adam Smith tahun 1776 dengan judul “AN INQUIRY INTO THE NATURE AND CAUSES OF WEALTH OF NATIONS”.
Kebutuhan adalah kegunaan yang  timbul dalam diri manusia dan masyarakat dalam bentuk tuntutan untuk memperoleh pemenuhannya. Kebutuhan dapat dikelompokkan menjadi dua:
1.Kebutuhan ekonomi adalah kebutuhan akan barang-barang keperluan hidup yang dapat dinilai dengan uang, misalnya makan dan minum.
2.Kebutuhan non ekonomi adalah kebutuhan yang tidak dapat dinilai dengan uang.

Kebutuhan ekonomi pada dasarnya bersifat :
·  Berbeda untuk setiap orang maupun kelompok
·  Tidak sama sepanjang waktu
·  Berkembang dalam jumlah dan kualitasnya
·  Saling melengkapi atau saling berlawanan

Dari segi kepentingannya, kebutuhan dibedakan :
1.Kebutuhan primer adalah kebutuhan yang mutlak harus dipenuhi, misalnya makan dan minum
2. Kebutuhan sekunder adalah kebutuhan yang harus dipenuhi supaya orang dapat hidup lebih baik, misalnya     buku bacaan.
3.Kebutuhan tersier adalah kebutuhan yang bisa dipenuhi setelah kebutuhan sekunder, misalnya berlibur ke luar negeri.

Dari segi sifatnya, kebutuhan dibedakan :
1.Kebutuhan jasmani, adalah kebutuhan material, seperti rokok.
2.Kebutuhan rohani adalah kebutuhan jiwa, seperti agama.

Dari segi tujuannya, kebutuhan dibedakan :
1.Kebutuhan individual adalah kebutuhan perorangan seperti mandi
2.Kebutuhan social adalah kebutuhan untuk masyarakat, seperti tempat ibadah.

Dari segi waktunya, kebutuhan dibedakan :
1.Kebutuhan sekarang adalah kebutuhan untuk masa sekarang seperti buku pelajaran bagi pelajar.
2. Kebutuhan masa yang akan datang adalah kebutuhan untuk waktu mendatang seperti memiliki rumah sendiri setelah bekerja.
(sumber : http://elearning.gunadarma.ac.id)

Analisis Ekonomi terhadap Dinamika Penduduk

Analisis ekonomi kependudukan tidak saja terbatas pada dampak (akibat) pertumbuhan jumlah penduduk terhadap makin susutnya sumber-sumber ekonomi tetapi 8 Djojohadikusumo, Sumitro, “Aspek Ekonomi dan Politik Sekitar Masalah Ekologi dan Lingkungan  Hidup”, dalam Jurnal EKI (Ekonomi dan Keuangan Indonesia), Vol. XXII, No. 2, Juni 1974 15 juga menganalisis sebab-sebab terjadinya dinamika penduduk dari sudut pandang ekonomi. Berbagai komponen dinamika penduduk yaitu fertilitas, migrasi dan mortalitas dianalisis dengan menggunakan pendekatan, konsep dan peralatan ekonomi. Dinamika penduduk tidak saja dilihat dari aspek jumlah total tetapi juga dianalisis dari aspek struktur dan persebaran. Analisis ekonomi kependudukan kemudian meluas ke berbagai aspek yang lebih fokus seperti ekonomi fertilitas, ekonomi mobilitas, ekonomi ketenagakerjaan, ekonomi kesehatan dan sebagainya.

a. Ekonomi Mobilitas/Migrasi
Analisis ekonomi terhadap mobilitas/migrasi penduduk umumnya menyangkut tentang dua hal yaitu yang berkaitan dengan (a) motif seseorang melakukan mobilitas/migrasi, dan; (b) dampak ekonomi dari mobilitas/migrasi penduduk. Analisis ekonomi terhadap migrasi sudah dimulai sejak Ravenstein (1889) mengemukakan pendapatnya tentang “hukum migrasi”. Berdasarkan hasil studinya di negara-negara Eropa, Ravenstein menyatakan bahwa motif ekonomi merupakan
pendorong utama seseorang melakukan migrasi. Sampai sekarang, dalam banyak studi juga ditemukan bahwa faktor ekonomi merupakan alasan utama orang melakukan migrasi. Studi Lasing dan Mueller juga menemukan sekitar 62 persen dari responden menyatakan bahwa faktor ekonomi (yang berhubungan dengan pekerjaan dan pendapatan) merupakan alasan utama mereka melakukan migrasi. Caldwell (1970) dalam studi migrasi di Ghana, mendapatkan 82 persen dari responden migran di kota dan 88 persen responden di desa yang merencanakan migrasi ke kota, menyatakan alasan utama migrasi adalah untuk mendapatkan pekerjaan dan uang yang lebih banyak. Beberapa studi migrasi di Indonesia juga menunjukkan hasil yang sama. Berdasarkan hasil survei migrasi desa-kota di Indonesia yang dilakukan LEKNAS-LIPI tahun 1973, Suharso et.al. (1976) mendapatkan 21,7 persen dari migrasn pria bermigrasi ke kota karena tidak ada pekerjaan di desa. Dalam studi mobilitas penduduk dari 14 desa di Jawa Barat, Hugo (1978) mendapatkan sekitar 90 persen sampai 100 persen dari para sirkuler menyatakan bersirkulasi dari desa karena tidak cukup kesempatan kerja di daerah
setempat. Dari hasil studinya di Dukuh Kadirojo dan Piring, Yogyakarta, Mantra (1981) juga mendapatkan faktor ekonomi merupakan alasan utama migrasi