5 Jan 2011

Dampak Ekonomi bagi Pertumbuhan Penduduk

Indonesia merupakan salah satu negara dengan kekayaan dan keragaman alam serta kaya akan keanekaragaman budaya. Sebagaimana kita ketahui bersama, Indonesia merupakan negara dengan nomor urut keempat dalam besarnya jumlah penduduk setelah China, India, dan Amerika Serikat. Menurut statistik BPS, jumlah penduduk indonesia saat ini adalah 225 juta jiwa, dengan angka pertumbuhan bayi sebesar 1,39 % per tahun. Angka pertumbuhan ini relatif lebih kecil dibandingkan dengan angka pertumbuhan bayi pada tahun 1970, yaitu sebesar 2,34%. Dengan jumlah penduduk sebesar 225 juta jiwa, maka pertambahan penduduk setiap tahunnya adalah 3,5 juta jiwa. Jumlah itu sama dengan jumlah seluruh penduduk di Singapura.

Pertumbuhan penduduk adalah perubahan jumlah penduduk di suatu wilayah tertentu pada waktu tertentu dibandingkan waktu sebelumnya. Misalnya pertumbuhan penduduk Indonesia dari tahun 1995 ke tahun 2000 adalah perubahan jumlah penduduk Indonesia dari tahun 1995 sampai 2000.

Pertumbuhan penduduk adalah perubahan populasi sewaktu-waktu, dan dapat dihitung sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah populasi menggunakan "per waktu unit" untuk pengukuran. Sebutan pertumbuhan penduduk merujuk pada semua spesies, tapi selalu mengarah pada manusia, dan sering digunakan secara informal untuk sebutan demografi nilai pertumbuhan penduduk, dan digunakan untuk merujuk pada pertumbuhan penduduk dunia.

Pertumbuhan penduduk dapat menimbulkan dampak yang sangat luas, apalagi jika pertumbuhan penduduk yang terjadi di indonesia, yang cenderung berdampak negatif , hal ini di sebabkan karena pertumbuhan penduduk yang terjadi tidak di imbangi oleh saran dan prasaran yang memadai, banyak sekali dampak negatif yang dapat di timbulkan, khususnya yang akan kita bahas adalah dampak di bidang ekonomi, pertumbuhan penduduk yang cepat tidak di imbangi oleh lapangan pekerjaan yang tersedia, sehingga menimbulkan pengangguran dimana-mana, apalagi di perparah dengan pemusatan-pemusatan lapangan kerja yang cenderung berada di daerah kota-kota besar seperti di Jakarta dan sekitarnya.

Selain itu, semakin banyak terjadi urbanisasi karena orang-orang desa yang dulunya serba kecukupan pangan namun tidak menikmati pembangunan mulai berbondong-bondong pindah ke kota. Khususnya kota Jakarta, memang bagi sebagian orang, jakarta adalah gudangnya uang akan tetapi bagi orang yang mempunyai kemampuan di bidangnya, lalu bagaimana nasib orang yang tidak mempunyai kemampuan di bidangnya ?, mungkin akan kesulitan hidup di Jakarta dengan semakin kuatnya persaingan di ibukota, apalagi jumlah penduduk di kota Jakarta tiap tahun terus meningkat yang disebabkan oleh tingkat urbanisasi dan kelahirandan, apabila laju pertumbuhan penduduk tidak di kendalikan mungkin Jakarta akan menjadi lautan manusia.

Ujung dari ledakan penduduk itu adalah menimbulkan kerusakan lingkungan dengan segala dampak yang menyertainya seperti menurunnya kualitas pemukiman dan lahan yang ditelantarkan, menimbulkan kemiskinan dan menurunya kesejahteraan rakyat sampai menurnya kualitas Sumner Daya Manusia (SDM) yang dapat menghambat perkembangan negera Indonesia.

Sedangkan, Pembangunan ekonomi adalah suatu proses kenaikan pendapatan total dan pendapatan perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan penduduk dan disertai dengan perubahan fundamental dalam struktur ekonomi suatu negara dan pemerataan pendapatan bagi penduduk suatu negara.
Pembangunan ekonomi tak dapat lepas dari pertumbuhan ekonomi (economic growth); pembangunan ekonomi mendorong pertumbuhan ekonomi, dan sebaliknya, pertumbuhan ekonomi memperlancar proses pembangunan ekonomi.

Yang dimaksud dengan pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. Suatu negara dikatakan mengalami pertumbuhan ekonomi apabila terjadi peningkatan GNP riil di negara tersebut. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi.
Perbedaan antara keduanya adalah pertumbuhan ekonomi keberhasilannya lebih bersifat kuantitatif, yaitu adanya kenaikan dalam standar pendapatan dan tingkat output produksi yang dihasilkan, sedangkan pembangunan ekonomi lebih bersifat kualitatif, bukan hanya pertambahan produksi, tetapi juga terdapat perubahan-perubahan dalam struktur produksi dan alokasi input pada berbagai sektor perekonomian seperti dalam lembaga, pengetahuan, sosial dan teknik.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan pembangunan ekonomi, namun pada hakikatnya faktor-faktor tersebut dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu faktor ekonomi dan faktor nonekonomi.

Faktor ekonomi yang mempengaruhi pertumbuhan dan pembangunan ekonomi diantaranya adalah sumber daya alam, sumber daya manusia, sumber daya modal, dan keahlian atau kewirausahaan.Sumber daya alam, yang meliputi tanah dan kekayaan alam seperti kesuburan tanah, keadaan iklim/cuaca, hasil hutan, tambang, dan hasil laut, sangat mempengaruhi pertumbuhan industri suatu negara, terutama dalam hal penyediaan bahan baku produksi. Sementara itu, keahlian dan kewirausahaan dibutuhkan untuk mengolah bahan mentah dari alam, menjadi sesuatu yang memiliki nilai lebih tinggi (disebut juga sebagai proses produksi).

Sumber daya manusia juga menentukan keberhasilan pembangunan nasional melalui jumlah dan kualitas penduduk. Jumlah penduduk yang besar merupakan pasar potensial untuk memasarkan hasil-hasil produksi, sementara kualitas penduduk menentukan seberapa besar produktivitas yang ada.Sementara itu, sumber daya modal dibutuhkan manusia untuk mengolah bahan mentah tersebut. Pembentukan modal dan investasi ditujukan untuk menggali dan mengolah kekayaan. Sumber daya modal berupa barang-barang modal sangat penting bagi perkembangan dan kelancaran pembangunan ekonomi karena barang-barang modal juga dapat meningkatkan produktivitas.
Faktor nonekonomi mencakup kondisi sosial kultur yang ada di masyarakat, keadaan politik, kelembagaan, dan sistem yang berkembang dan berlaku.
FAKTOR-FAKTOR MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI
1. Akumulasi modal
2. Pertumbuhan penduduk
3. Kemajuan teknologi

Dampak lonjakan populasi bagi lingkungan sebenarnya tidak sesederhana yang di bayangkan. Persoalannya menjadi rumit mengingat persoalan terkait dengan manusia dan lingkungan hidup. Membutuhkan kesadaran besar bagi tiap warga negara untuk mengantisipasi lonjakan populasi, khusunya pasangan yang baru menikah, untuk merencanakan jumlah anak dengan mengkuti program pemerintah yaitu keluarga berencana (KB). KB adalah singkatan dari Keluarga Berencana. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997), maksud daripada ini adalah: "Gerakan untuk membentuk keluarga yang sehat dan sejahtera dengan membatasi kelahiran."

Dengan kata lain KB adalah perencanaan jumlah keluarga. Pembatasan bisa dilakukan dengan penggunaan alat-alat kontrasepsi atau penanggulangan kelahiran seperti kondom, spiral, IUD dan sebagainya.

Jumlah anak dalam sebuah keluarga yang dianggap ideal adalah dua. Gerakan ini mulai dicanangkan pada tahun akhir 1970'an. Walaupun program ini telah sering digalakan tetapi sampai saat ini belum terlihat hasil siknifikan. Tetap saja pertumbuhan penduduk di Indonesia belum bisa terkendali. Mungkin masih banyaknya anggapan 'Banyak Anak Banyak Rezeki' yang tetap tertanam dalam pikiran masyarakat terutama masyarakat di daerah - daerah yang masih tetap mempertahankan tradisi dan mitos mitos mereka.

Ini merupakan tugas kita bersama dalam menghadapi ini semua, karena jika terus dibiarkan akan membuat negara ini makin sempit dan membuat semakin banyaknya pengangguran kalau tidak dibarengi dengan tumbuhnya lapangan kerja baru. Oleh karena itu mulai dari sekarang ubahlah pandangan banyak anak banyak rezeki itu sendiri.